Pengelolaan Sampah di Drainase: Solusi Cerdas Cegah Banjir dan Polusi

ilustrasi pembersihan sampah di saluran drainase
ilustrasi pembersihan sampah di saluran drainase (sumber gambar: baliilu.com)

Drainase memiliki peran penting dalam menjaga aliran air agar tidak terjadi genangan dan banjir. Sayangnya, banyak drainase di perkotaan maupun pedesaan yang dipenuhi sampah rumah tangga, plastik, hingga limbah pasar.

Menurut laman https://dlhbengkulu.id/, kondisi ini bukan hanya mengganggu fungsi saluran, tetapi juga menimbulkan dampak lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah di drainase perlu mendapatkan perhatian khusus.

Artikel kali ini membahas tentang pengelolaan sampah di drainase kota untuk mencegah banjir dan juga polusi. Yuk, simak ulasannya!

Dampak Sampah di Drainase

Sampah yang menumpuk di saluran air dapat menimbulkan berbagai masalah serius, antara lain:

  • Penyumbatan aliran air yang memicu banjir saat musim hujan.
  • Penyebaran penyakit, karena sampah menjadi sarang nyamuk dan bakteri berbahaya.
  • Pencemaran lingkungan, terutama jika sampah plastik masuk ke sungai dan laut.
  • Kerusakan infrastruktur, karena drainase yang tersumbat sulit diperbaiki tanpa biaya besar.

Masalah ini kerap berulang setiap tahun, terutama di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.

Strategi Pengelolaan Sampah di Drainase

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah pengelolaan yang efektif. Beberapa strategi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
    Masyarakat perlu dibiasakan membuang sampah pada tempatnya. Kampanye lingkungan, sosialisasi di sekolah, serta pemberdayaan komunitas bisa menjadi cara efektif untuk menumbuhkan kesadaran.
  2. Pembersihan dan Pemeliharaan Rutin
    Pemerintah daerah bersama warga harus menjadwalkan pembersihan drainase secara berkala. Kerja bakti atau program rutin dari petugas kebersihan akan mencegah saluran tersumbat.
  3. Penerapan Sistem Pemilahan Sampah
    Jika sampah dipilah sejak rumah tangga, jumlah sampah yang berpotensi masuk ke drainase akan berkurang. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dapat didaur ulang.
  4. Teknologi Penangkap Sampah
    Beberapa kota mulai menggunakan jaring penyaring atau alat khusus di mulut drainase. Teknologi sederhana ini bisa mencegah sampah masuk lebih jauh ke saluran air.

Peran Semua Pihak dalam Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di drainase tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Masyarakat, sekolah, pelaku usaha, hingga organisasi lingkungan harus ikut terlibat. Kolaborasi ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bebas banjir, dan minim polusi.

Sampah di drainase adalah masalah klasik yang bisa dicegah jika ada pengelolaan yang baik. Edukasi, pemeliharaan rutin, pemilahan sampah, serta pemanfaatan teknologi sederhana dapat menjadi solusi nyata.

Dengan kesadaran kolektif, drainase akan kembali berfungsi optimal dan lingkungan tetap terjaga. Jika ingin tahu lebih banyak terkait lingkungan hidup, silakan klik laman https://dlhbengkulu.id/.