
Kerusakan hutan dan lahan kritis menjadi salah satu tantangan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Indonesia. Dampak dari deforestasi, penambangan liar, serta pembukaan lahan yang tidak ramah lingkungan menyebabkan menurunnya kualitas tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memiliki peran penting dalam melakukan berbagai program rehabilitasi hutan dan lahan kritis di berbagai daerah.
Pentingnya Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis bukan sekadar upaya penanaman pohon. Kegiatan ini merupakan langkah menyeluruh untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan yang rusak. Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon, pengatur tata air, dan habitat bagi berbagai flora dan fauna.
Ketika hutan rusak, ekosistem terganggu dan berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir, longsor, dan kekeringan.
Melalui rehabilitasi, DLH berupaya memulihkan kualitas tanah, meningkatkan tutupan vegetasi, serta memperbaiki struktur ekosistem agar kembali produktif dan berkelanjutan.
Program dan Langkah Strategis DLH
DLH menjalankan sejumlah program strategis untuk mendukung pemulihan lingkungan, antara lain:
- Gerakan Penanaman Pohon Serentak
DLH bersama masyarakat, pelajar, dan lembaga pemerintahan kerap mengadakan kegiatan penanaman pohon secara massal. Tujuannya tidak hanya menambah tutupan lahan hijau, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. - Konservasi Tanah dan Air
Melalui pembangunan terasering, sumur resapan, serta vegetasi penahan erosi, DLH berupaya menjaga agar tanah tidak mudah longsor atau kehilangan kesuburannya. Program ini banyak diterapkan di daerah dengan tingkat kemiringan lahan tinggi. - Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
DLH turut fokus pada pemulihan lahan di sekitar sungai untuk menjaga kualitas air dan mengurangi sedimentasi. Dengan menanam vegetasi alami di sepanjang bantaran sungai, kualitas ekosistem perairan dapat terjaga lebih baik.
Kolaborasi dengan Masyarakat dan Pihak Swasta
DLH memahami bahwa keberhasilan rehabilitasi hutan tidak dapat dicapai tanpa keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, kerja sama dengan masyarakat, komunitas pecinta alam, dan perusahaan swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) terus digalakkan.
Masyarakat lokal dilibatkan dalam pemeliharaan tanaman, pengawasan kawasan hutan, dan pengelolaan hasil hutan non-kayu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa merusak lingkungan.
Dampak Positif dari Rehabilitasi
Upaya rehabilitasi yang dilakukan DLH telah memberikan dampak positif nyata. Lahan yang sebelumnya tandus kini mulai hijau kembali, kualitas air tanah meningkat, dan habitat satwa liar kembali pulih.
Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan juga semakin tumbuh seiring keterlibatan mereka dalam berbagai kegiatan penghijauan.
Melalui program rehabilitasi hutan dan lahan kritis, Dinas Lingkungan Hidup salah satunya dlhpalu.id menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Upaya ini tidak hanya berfokus pada aspek ekologis, tetapi juga melibatkan aspek sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan kolaborasi semua pihak, harapan untuk memulihkan keseimbangan alam dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dapat terwujud.
Keqinian.com Berbagi Info Kekinian